Rabu, 30 Juni 2010

Program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP-3) harus mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat gampong

Besarnya angka pengangguran terdidik yang berpendidikan diploma sampai dengan sarjana dan tingginya angka penggangguran di perdesaan mendorong pemerintah untuk menciptakan program pemberdayaan pemuda desa dalam bidang kewirausahaan, yang disebut Program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP-3). Program ini pertama kali diluncurkan tahun 1989 dan dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional hingga tahun 2005, dan dilanjutkan oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga hingga sekarang. Total sarjana yang telah berhasil dikerahkan ke daerah pedesaan sebagai peserta program SP-3 sejak awal diluncurkan hingga tahun 2008 berjumlah 15.360, tersebar pada 33 provinsi di Indonesia.
Program SP-3 bertujuan antara lain untuk mendorong dan memfasilitasi peran pemuda dalam membantu percepatan pembangunan desa di berbagai sektor, terutama sektor ekonomi yang berbasis pada sumberdaya lokal. Tujuan ini dapat dilakukan antara lain melalui pendidikan kecakapan hidup (life skill) kewirausahaan bagi pemuda desa.
Kehadiran para sarjana di pedesaan ini, bukan saja sebagai mitra pemerintah menyampaikan program pembangunan. namun juga` membuka peluang usaha dan menggali potensi yang belum tergarap secara maksimal digampong. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh Drs. Hasan Basri, MM (21/06) di Youth Center Dispora Aceh membuka kegiatan pembekalan program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP3). Dalam sambutan kegiatan pembekalan Sarjana Penggerak yang dikuti sebanyak 30 orang, ` Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh mengatakan, program SP3 ini diharapkan bisa menjadi pemicu dan menjadi motivator dalam bertugas di daerah pedesaan. Para Sarjana ini harus bisa membantu perkembangan organisasi kepemudaan dan mengoptimalkan potensi yang ada di gampong, mereka dikontrak untuk memfasilitasi dan menggerakkan pembangunan di wilayah pedesaan, diharapkan dapat membangun dan menciptakan lapangan kerja baik untuk dirinya sendiri (kewirausahaan) maupun untuk orang lain, dan mempunyai sikap kemandirian dan jiwa patriotisme serta mampu menjadi perintis untuk melakukan terobosan-terobosan di pedesaan dengan meningkatkan profesionalisme dalam mentransfer ilmu dan teknologi di pedesaan, terutama dalam menyukseskan program gerakan ekonomi kerakyatan adalah sepintas tentang hakekat tugas dari seorang Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP3), Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh Drs.Hasan Basri, MM mempunyai keinginan untuk mensejahterakan masyarakat dan program SP3 merupakan salah satu program yang selaras tujuannya dengan konsep tersebut, demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Perhatian serius terhadap pembangunan wilayah pedesaan, terus ditunjukkan pemerintah pusat dengan mengeluarkan berbagai program. kali ini` pemerintah Aceh melalui program sarjana pendamping` berencana merekrut sarjana dari berbagai disiplin ilmu, untuk menjadi agen pembangunan di wilayah pedesaan.
Sebanyak 30 sarjana masuk gampong yang tergabung dalam program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP-3). Dengan masuknya para sarjana diharapkan dapat menjadi motivator dan pelopor guna mengembangkan kepemimpinan dalam pembangunan daerah. “Kita harapkan natinya para sarjana ini bisa memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan di gampong,” ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh Drs. Hasan Basri, MM, ia mengharapkan melalui sarjana pada program SP3 bisa menempatkan diri secara aktif. Terutama sebagai subjek pembangunan dalam berpartisipasi mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan melalui berbagai program pembangunan di pedesaan. Rencananya para sarjana ini ditempatkan di 15 gampong di kecamatan Indrapuri Aceh Besar dan Kecamatan Payah Bakong Aceh Utara dan dikontrak selama 3 tahun. Selain soal tujuan pentingnya kehadiran para sarjana 15 gampong, para sarjana diharapkan mampu membantu pemerintah gampong dan membantu dalam merencanakan pembangunan pedesaaan.
Agar tujuan dan konstribusi para sarjana tersebut kongkrit dan berkesinambungan. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh Drs.Hasan Basri, MM meminta para sarjana bisa bekerjasama dan memberikan wacana baru kepada masyarakat gampong. Semuanya diharapkan mampu memberikan wacana baru digampong, dan nantinya tidak saling tumpah tindih antara satu dengan lainnya,” timpalnya. Ia menambahkan kehadiran SP3 di kecamatan Indrapuri Aceh Besar dan Kecamatan Payah Bakong Aceh Utara dapat bermanfaat. “Jalankanlah tugas dan fungsi masing-masing sehingga dapat menjalankan program dan tercapai tujuan yang hendak diraih.
“Mereka 30 orang ini bertugas membantu adminstrasi dan mengembangkan potensi desa. Menyusun, mengelola, melaksanakan dan memonitor lokasi desa yang ada. Kegiatan dan aktivitas mereka ini akan kita evaluasi setiap 3 bulan sekali oleh tim penilai dari kabupaten.
Lebih lanjut sekda mengungkapkan, Sarjana Penggerak ini melaksanakan tugas pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Utara dan harus bias memberikan ide kreatif dan positif yang kita rencanakan di tahun berikutnya sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat dan benar- benar menjadi penggerak pembangunan.
` Pembekalan SP3 yang dikoordinator oleh Drs.Usman Muhcsin Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh pelatihan ini dilakukan selama 14 (lima) sejak 21 juni sampai 3 Juli 2010. Penempatan 2 kab/ kota yaitu, Kecamatan Indrapuri Aceh besar dan Kecamatan Payah Bakong Aceh Utara. Dipilihnya dua kecamatan tersebut dikarenakan angka kemiskinan itu cukup relevan dan juga keadaan geografisnya yang berbasis pertanian, perternakan. Selain itu juga tingkat kepedulian masyarakatnya yang masih kurang maksimal terhadap aspek pembangunan.
“Kalau berhasil, mungkin tahun depan bisa bertambah menjadi 5 kecamatan dan jumlah sarjananya juga akan kita tambah sehingga bisa cepat membantu mengoptimalkan potensi gampong. Program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) adalah salah satu program yang melibatkan pemuda berpendidikan tinggi atau sarjana.Oleh karenanya, melalui program SP3 ini para sarjana sebagai salah satu sumber daya manusia yang dalam berbagai hal memiliki kualitas unggul dibandingkan dengan sumber daya manusia yang ada di desa. Untuk itu diharapkan mampu melakukan proses.
Ketua umum DPD Forum Purna SP3 Provinsi Aceh Musriadi Aswad, S.Pd mengatakan, Program Sarjana Penggerak Pedesaan diharapkan dari program tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. mulai dari rekrutmennya, bagaimana program-program selama mereka ada digampong, kemudian daerah-daerah yang ditempatinya. Sehingga kemudian Program Sarjana Penggerak Pedesaan ini berdampak besar. Programnya mungkin saja terbatas, tapi apapun keterbatasan dari program itu, jika dilakukan dengan tajam akan berdampak besar dan akan sangat berguna,”
Program sarjana penggerak pembangunan pedesaaan (SP3) pada prinsipnya bertujuan melahirkan kader kader pembangunan yang memiliki pengetahuan dan dan ketrampilan serta komitmen yang kuat untuk memberdayakan masyarakat gampong melalaui program SP3 pemuda yang terdidik berkualifikasi sarjana memperoleh kesempatan menggerak pemuda, masyarakat dan pemerintahan gampong dalama memafaatkan, mengelola, dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan kejeniusan lokal masyarakat secara mandiri.

Tidak ada komentar: